Seorang pria di Jember harus menjalani operasi penyelamatan di Damkar Jember karena jari manis di tangan kanannya terjebak cincin.

Khemal, warga Jalan Kiai Shiddiq, Kelurahan Jember Kidul, pada Minggu (09/07/2023) sore mendatangi Mako Damkar Jember di Jalan Danau Toba untuk meminta pertolongan. Saat itu, cincin nikah yang ia beli di tahun 2021 tidak bisa dilepas selama seharian. Ia merintih kesakitan karena cincin pernikahan yang telah lama tidak ia kenakan itu.

Menurut Komdan Regu A Damkar Jember, Suharto, semula petugas akan memotong cincin tersebut. Namun karena jari belum bengkak, maka operasi penyelamatan dilakukan menggunakan teknik benang. Untuk memudahkan, sekitar jari korban dilumuri pelumas.

Operasi penyelamatan untuk melepas cincin dari jari korban berlangsung selama sekitar 15 menit. Cara ini berhasil meski selama operasi penyelamatan, korban merintih kesakitan.

Sejak beberapa tahun terakhir, menurut Suharto, Damkar di seluruh Indonesia memang tidak hanya berfungsi memadamkan kebakaran. Mereka juga dibekali skill atau kemampuan yang lebih luas untuk melakukan operasi penyelamatan dalam berbagai tantangan.

Untuk melepaskan cincin dari jari, masuk dalam skill paling dasar yang dimiliki petugas damkar, yakni Sertifikat Damkar 1. Termasuk juga operasi penyelamatan ular, tawon dan anjing.

Sertifikat Damkar 1 bisa diperoleh melalui pelatihan dan uji sertifikasi di markas Pusat Pelatihan dan Pendidikan Pemadam Kebakaran yang ada di Ciracas, Jakarta Timur. Ada 35 orang personel Damkar Jember yang memiliki Sertifikat Damkar 1. Tersebar di empat mako di Jember.

Total, ada 4 jenjang sertifikat Damkar di Indonesia. Adapun sertifikat Damkar 4 yakni instruktur, dan belum ada satupun personel Damkar di Jember yang memilikinya.

Hal ini, menurut Suharto, karena biayanya yang mahal, yakni Rp35 juta, meski sebenarnya skill petugas Damkar di Jember sudah ada yang mencapai tingkat Damkar 4. (Adp)