Kabar tidak menggembirakan diterima petani Jember menyambut tahun baru 2024. Karena pemerintah mengurangi alokasi pupuk bersubsidi bagi petani hingga 50 persen.

Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur, Jumantoro, Senin (1/1/24) mengatakan, menurut Kepmentan Nomor 744 yang dikeluarkan Rabu 20 Desember 2023 menyebut, alokasi pupuk subsidi Jatim jenis Urea sebanyak 574.374 ton dan NPK sebanyak 389.357 ton.

Sedangkan pengajuan yang diusulkan sesuai dosis anjuran melalui E-Alokasi kebutuhan pupuk subsidi Jawa Timur kurang lebih Urea sebanyak 1,2 juta ton dan NPK sebanyak 1,3 juta ton.

Kemudian sesuai Pergub Jatim Nomor 188 tahun 2023 alokasi pupuk subsidi untuk Jember di tahun 2024 Urea hanya sebesar 37.007 ton dan NPK 24.258 ton.

Jumlah tersebut turun jauh dibandingkan realisasi penyaluran pupuk subsidi tahun 2023 dengan jumlah pupuk Urea mencapai 66.000 ton dan NPK 38.200 ton.

Menurut Jumantoro, kondisi ini tidak mencerminkan keberpihakan pemerintah pada kepentingan petani. Dampaknya bukan swasembada pangan yang didapatkan, tetapi kehancuran pangan yang akan dirasakan. Dirinya khawatir impor pangan akan menjadi andalan pemerintah jika kebijakan ini diberlakukan.

APPI Jatim berharap tahun 2024 alokasi pupuk subsidi bisa dipenuhi sesuai kebutuhan riil petani. Alur distribusinya dipermudah, dan dikembalikan subsidi pupuk untuk 70 Komoditi.

Jumantoro menyampaikan, petani tidak keberatan jika harga pupuk subsidi dinaikkan sedikit, asal petani tak kesulitan membeli pupuk subsidi. Serta ia meminta diberikan jaminan harga yang menguntungkan saat petani panen.

APPI Jatim berharap Kepmentan tersebut dicabut kemudian diganti dengan yang baru sehingga dapat mengakomodir kebutuhan riil pupuk petani dalam negeri.(thn)