KAKEK DITUDUH DUKUN SANTET RINDU RUMAH

KAKEK DITUDUH DUKUN SANTET RINDU RUMAH

KAKEK DITUDUH DUKUN SANTET RINDU RUMAH

Abdul Bahri, kakek berusia 65 tahun yang selama dua bulan terakhir harus tidur di Kantor Desa Kalisat berkeinginan dapat segera pulang kerumah dan bertemu istrinya.

Kakek asal Dusun Utara I, Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Jember itu diusir warga lantaran dituduh sebagai dukun santet. Sejak akhir bulan Mei 2023 silam, warga menolak keberadaan Bahri. Untuk meredam kemarahan warga, Kapolsek Kalisat AKP Istiono mengamankan Bahri dan meminta sementara tinggal di Kantor Desa.

Terakhir, hingga 3 Juli 2023 Bahri masih harus tinggal di sebuah ruangan Kantor Desa berukuran 4x4 meter, tidur beralaskan karpet dan tikar. Ia masih belum tahu berapa lama lagi harus menjalani kehidupan di Kantor Desa Kalisat.

Selama ini ia harus bertahan melanjutkan hidup seorang diri. Tidak ada keluarga yang mengunjunginya. Kakek itu kerap menghabiskan malam dalam kesendirian berteman dingin. Meski untuk kebutuhan makan sehari-hari telah dicukupi pihak Desa dan Polsek, ia masih merasa ingin dapat segera pulang dan bertemu istrinya.

Sementara itu berbagai upaya telah dilakukan Polsek Kalisat agar keberadaan Kakek Bahri dapat diterima kembali warga lingkungan rumahnya.

Pihak Polsek telah melakukan penelusuran menggali dan mengumpulkan berbagai informasi terkait munculnya isu dukun santet. Termasuk meminta keterangan tokoh-tokoh masyarakat setempat, namun belum menemui titik terang. Karena memang semua berdasar pada rumor dari mulut ke mulut.

Bahkan, Kapolsek telah menyarankan untuk dilakukan sumpah pocong agar Bahri dapat pulang kerumahnya. Dan Bahri-pun siap melakukan itu. Namun warga yang menuduhnya tidak ada yang bersedia. Sehingga upaya itu gagal dilakukan.

Mulanya, Kakek Bahri dituduh sebagai dukun santet hanya berdasarkan mimpi seseorang. Rumor beredar ada orang sakit yang diimpikan untuk meminta air kepada Bahri. Peristiwa itu terjadi di tahun 2021.

Namun khawatir terjadi hal tidak diinginkan, Bahri kala itu enggan memberi air yang diminta. Akhirnya orang sakit tersebut meninggal dalam beberapa hari setelahnya. Bermula dari situ isu Bahri sebagai dukun santet kian santer. Rumah Bahri sempat diteror warga dengan dilempari batu. Dan berujung pengusiran dari warga pada Mei 2023.

Sejauh ini Kapolsek juga telah meminta MUI Jember untuk turun menengahi perkara tersebut. Namun hingga kini masih menunggu rekomendasi dari upaya-upaya yang dilakukan MUI Jember.

Kapolsek tidak ingin kedepannya kejadian-kejadian hanya berdasarkan rumor belaka dapat merugikan pihak lain.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B