KEBIASAAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN BIKIN KADAR PHOSPAT DI SUNGAI BEDADUNG MELEBIHI BATAS WAJAR

KEBIASAAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN BIKIN KADAR PHOSPAT DI SUNGAI BEDADUNG MELEBIHI BATAS WAJAR

KEBIASAAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN BIKIN KADAR PHOSPAT DI SUNGAI BEDADUNG MELEBIHI BATAS WAJAR

Tim Peneliti dari Ecoton Prodi Biologi Universitas Airlangga Surabaya menemukan kandungan phospat air di Sungai Bedadung Jember melebihi batas wajar. Kadar phospat air sungai di Indonesia harusnya tidak boleh lebih dari 0,2 ppm. Sementara sungai Bedadung yang ada di wilayah Ajung dan Mangli, kadar phospatnya sudah mencapai 0,4 ppm. Angka itu 2 kali lipat dari Baku Mutu air kelas II sesuai PP 22/2021 Tentang Penyelenggaran Lingkungan Hidup.

Pada Kamis (6/1/2022), tim Ecoton bersama mahasiswa Prodi Biologi UIN KHAS Jember dan pegiat lingkungan hidup Unej melakukan eksplorasi sungai Bedadung, di bawah Jembatan Semanggi. Mereka mengonfirmasi tingginya kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah, terutama jenis plastik ke sungai.

Kecenderungan itu sama seperti kebanyakan sungai-sungai di Jawa. Menurut Direktur Ecoton, Prigi Arisandi, plastik kemasan yang dibuang ke sungai, lambat laut akan terpecah menjadi mikroplastik yang sangat berbahaya jika masuk ke tubuh manusia. Terlebih, jika air sungai dijadikan bahan baku oleh PDAM.

Bahaya paling nyata, mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia akan menyebabkan gangguan hormon. Prigi mencontohkan, di Sungai Ciliwung yang ada di Jakarta dan sungai-sungai lain di Jawa, banyak ditemukan ikan interseks, yakni dengan kelamin ganda dalam satu tubuh. Ikan interseks ini terjadi karena gangguan hormonal akibat paparan limbah mikro plastik.(adp)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B