Kelompok Tani Makmur Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Jember telah menggunakan pupuk organik untuk pertanian. Hasilnya produktivitas tidak menurun.

Ketua Kelompok Tani Makmur, Sucipto, Kamis (10/8/23) mengatakan, dengan menggunakan pupuk organik, pemakaian pupuk kimia dapat ditekan hingga 50 persen tanpa mengurangi produktivitas.

Ia menjelaskan, dalam percobaan Manajemen Tanaman Sehat (MTS), petani mengutamakan pada penggunaan pupuk organik padat dan cair serta pestisida organik yang dibuat kelompok tani sendiri.

Sucipto menyebut, dengan penggunaan pupuk dan pestisida organik, maka hasilnya juga dipastikan lebih sehat, karena menghilangkan residu kimia.

Ia menambahkan, pupuk organik dibuat sendiri oleh kelompok tani dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak seperti kambing dan sapi. Sedangkan pertisida organik juga buatan gapoktan sendiri yang disebut agen hayati.

Untuk menyuburkan tanah, seperempat hektar lahan membutuhkan 6 ton pupuk organik untuk jenis tanaman holtikultura. Sedangkan khusus untuk tanaman padi masih 50 persen menggunakan pupuk kimia.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikutlura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Jember Imam Sudarmaji mengatakan, MTS perlu dilakukan petani di Jember untuk diversifikasi pangan.

Serta ke depan petani diarahkan untuk menggunakan pupuk organik. Mengingat ketersediaan pupuk subsidi terbatas dan pupuk nonsubsidi mahal.

Selain itu di Jember tahun ini akan mendirikan pabrik pupuk organik dan hasilnya akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Harapannya petani mau menggunakan pupuk tersebut untuk menjaga lahan pertanian yang ramah lingkungan.

Juga untuk menciptakan pertanian berkelanjutan. Tanah pertanian akan rusak jika terus-menerus menggunakan pupuk kimia, dan akan butuh waktu lama untuk memulihkan kesuburannya.(thn)