Di tahun 2024 Kabupaten Jember mengalami deflasi selama 5 bulan berturut turut, tepatnya dari Bulan Mei sampai Bulan September. Baru pada bulan Oktober Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,014%.
Pengamat Ekonomi Universitas Jember, Ciplis Gema Qori’ah, Kamis (7/11/24) menyampaikan, yang menyebabkan deflasi dalam beberapa bulan terakhir adalah kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Dimana itu menyebabkan yang pertama berkurangnya likuiditas di pasar dan berdampak berkurangnya tingkat konsumsi masyarakat akan barang barang kebutuhan.
Kedua, dengan kenaikan suku bunga tersebut maka beban Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya bertambah. Hal ini menyebabkan penambahan biaya produksi sehingga bisa berdampak pada pengurangan karyawan atau PHK. Dan ketika, tingkat PHK meningkat serta pengangguran bertambah maka daya beli masyarakat akan turun.
Terjadinya deflasi beberapa waktu lalu, juga menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi sehingga indikator ekonomi makro negara turun. Kondisi ini bisa mempengaruhi ketertarikan investor untuk ber-investasi di Indonesia. Akibat dari turunnya investasi pada sektor-sektor priotas menyebabkan daya serap tenaga kerja rendah, serta upah yang juga rendah.
Menurut Ciplis, untuk mengatasi kondisi ini pemerintah dapat mengupayakan beberapa hal. Dari sisi moneter pemerintah bisa menurunkan suku bunga BI rate dan ini sudah dilakukan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga-nya dari semula 6,25% menjadi 6%.
Lalu dari sisi kebijakan fiscal, pemerintah dapat mempercayakan kondisi domestik dari pertumbuhan ekonomi akan resilien atas ketidakpastian global. Diharapkan, hal itu akan menyebabkan investor asing kembali ke Indonesia dan akan membuka lapangan kerja yang luas.
Dan yang ketiga adalah subsidi BBM untuk masyarakat menengah kebawah ditingkatkan. Jika dilakukan secara benar, hal ini diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat secara bertahap.
Selain itu pemerintah juga harus memperhatikan daya beli kelompok menengah kebawah yang jumlahnya lebih 60% dari total penduduk. Jika bertambah, ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara.
Menurut Ciplis, hal tersebut harus menjadi fokus pemerintah agar tidak terjebak dalam middle income trap, sehingga mampu memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi domestik.(dhi)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.