KESADARAN MASYARAKAT JEMBER PILAH SAMPAH MINIM, PEMKAB COBA SOLUSI SELAIN SOSIALISASI

KESADARAN MASYARAKAT JEMBER PILAH SAMPAH MINIM, PEMKAB COBA SOLUSI SELAIN SOSIALISASI

KESADARAN MASYARAKAT JEMBER PILAH SAMPAH MINIM, PEMKAB COBA SOLUSI SELAIN SOSIALISASI

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menargetkan sampah terolah di masing-masing Kecamatan pada 2023 mendatang. Sebagai langkah awal, Pemkab Jember menggandeng Koperasi Pengelola Sampah (KPS) Malindo Jaya untuk mengolah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari.

Ditemui di sela-sela Festival Daur Ulang Sampah pada Rabu (16/3/2022), Ketua Koperasi Malindo Jaya, Agus Subagyo, menjelaskan langkah awal yang dilakukan. Pihaknya telah berinvestasi 2 mesin pengolah sampah di TPA Pakusari sebagai solusi untuk mengatasi masalah minimnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah.

Agus melanjutkan, mesin seharga total Rp 120 juta itu nantinya bisa memilah sampah organik dan anorganik secara otomatis. Sampah organik akan keluar menjadi bubur dan digunakan sebagai bahan pangan untuk budidaya maggot.

Pada akhir Maret atau awal April ini, Koperasi Malindo Jaya mampu mengolah 100 ton sampah per bulan. Masa panen budidaya maggot mencapai sekitar 15 hari atau 2 kali dalam sebulan. Perbandingannya, untuk menghasilkan 1 kg maggot, maka dibutuhkan sampah organik sebanyak 5 kali lipatnya.

Jika model di TPA Pakusari ini berhasil, diharapkan bisa direplikasi ke tiap-tiap Kecamatan yang ada di Jember. Agus menambahkan, sejauh ini peluang pasar untuk budidaya maggot sebagai solusi mengatasi sampah organik, masih sangat luas. Sebab, hasil produksi belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pengolahan sampah di TPA Pakusari akan menjadi pusat edukasi bagi masyarakat.(adp)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B