KETUA DKJ: KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA PEMKAB SOAL SENI BUDAYA MASIH BERAT SEBELAH

KETUA DKJ: KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA PEMKAB SOAL SENI BUDAYA MASIH BERAT SEBELAH

KETUA DKJ: KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA PEMKAB SOAL SENI BUDAYA MASIH BERAT SEBELAH

Melestarikan seni budaya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak Pegiat seni atau Komunitas yang terus mencari cara untuk melestarikannya, meskipun tidak mendapat dukungan dari pemangku kebijakan setempat.

Jember menjadi salah satu Kabupaten yang pemerintahannya dinilai masih kurang memperhatikan seluruh pegiat seni budaya. Kebijakan dan tata kelola yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten tentang seni budaya masih dianggap berat sebelah kepada kalangan atas, sehingga banyak pegiat seni di desa yang menjadi akar budaya masih terabaikan. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Kebudayaan Jember (DKJ), Eko Suwargono kepada K Radio, Kamis (16/12/2021).

Menurut Eko, kebijakan berbasis budaya rakyat masih belum ada di Jember. Ia khawatir, tata kelola seni budaya di Jember semakin tidak imbang. Bahkan seni budaya di Jember akan terlihat elitis, eksklusif dan tidak inklusif. Ia mencontohkan, seperti misi kebudayaan yang dibawa Kabupaten Jember untuk sarana promosi kesenian dan budaya di Taman Mini Indonesia indah (TMII). Perwakilan yang dikirim dan pengelolanya selalu sama setiap tahunnya. Hal itupun membuat pegiat seni yang lai,  kurang semangat karena kebijakan yang diterapkan tidak merata dan tidak menyentuh semua kalangan.

Padahal, Eko menyebut, sebuah kebijakan seni budaya di suatu daerah seharusnya inklusif dan terakomodir sempurna. Sehingga tercipta multiplayer effect atau tidak hanya seputar pagelaran seninya, namun mencakup keseluruhan sektor termasuk ekonomi rakyat.

Eko menambahkan, dirinya bersama DKJ terus berusaha dan melakukan suatu rancangan kerja untuk menggerakkan, menghidupkan dan menginspirasi seni budaya di Jember. Sehingga bisa terus bergerak, seperti program kunjungan 2 minggu sekali ke akar budaya di Jember. Pihaknya juga ingin membangun kebudayaan spritiual yang berfokus pada kawasan sekitar gunung Watangan - Wuluhan, dengan tujuan karasteristik sejarah dan budaya khas Jember dapat dipahami dengan baik.

Eko berharap, pembangunan seni budaya harus dilakukan secara bersama-sama. Pihaknya mengajak semua elemen, seperti masyarakat, komunitas, budayawan dan pemerintah daerah dapat duduk bersama. Sehingga seni budaya di  Jember dapat berkembang tidak hanya sebagai hiburan, namun juga mengedukasi dengan mengajarkan kearifan serta dapat mensejahterakan.(ibl)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B