Pendidikan daring akan cukup berdampak pada tingginya angka putus sekolah. Hal ini disampaikan oleh Ketua PGRI Jember, Supriyono saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021). Menurutnya, berdasarkan hasil dari peneliti Yogyakarta, kegiatan belajar mengajar secara daring di masa pandemi Covid-19, akan berdampak pada angka putus sekolah yang tinggi.

Supriyono menjelaskan, bagi keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, pasti akan mengajak anaknya untuk bekerja. Karena anak yang belajar melalui daring, pasti punya banyak waktu luang. Sehingga, jika anak sudah mendapatkan penghasilan, tidak menutup kemungkinan membuat malas masuk sekolah. Jika hal ini terus terjadi, maka akan terjadi lost generation.

Supriyono menambahkan, langkah yang harus dilakukan yakni mulai melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Selain itu yang tidak kalah penting adalah pemberian vaksin kepada guru-guru sesegera mungkin, agar tidak ada kekhawatiran saat PTM digelar.(nga)