Komisi D DPRD Jember menilai Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Jember belum siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tingkat SD dan SMP. Penilaian tersebut muncul karena Dispendik Jember tidak memiliki data yang valid atas jumlah guru SD dan SMP sederajat di Jember. Hal itu terungkap saat Komisi D DPRD Jember menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dispendik dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember, Senin (24/5/2021).

Anggota Komisi D DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo dalam RDP menyampaikan, PTM di Jember akan dilangsungkan sekitar sebulan lagi. Namun, Dispendik Jember sampai saat ini tidak memiliki data yang valid terkait jumlah pengajar di tingkat SD dan SMP sederajat. Padahal data tersebut sangat penting, mengingat guru  harus mendapatkan vaksin Covid-19 sebelum PTM dilaksanakan.

Ardi menegaskan, pihaknya tidak ingin adanya PTM menjadi cluster baru penyebaran Covid-19. Karena PTM terkesan dipaksakan oleh Dispendik Jember, namun tidak diiringi dengan persiapan yang matang.

Dikonfirmasi terpisah usai RDP, Kepala Dispendik Jember, Bambang Hariono mengatakan, sebenarnya persiapan PTM di Jember sudah siap. Petunjuk teknis pelaksanaan hingga sarana dan prasarana untuk pelaksanaan protokol kesahatan telah ada. Hanya tinggal beberapa sekolah yang belum tersedia sarana prasarananya dan itupun segera dipenuhi melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pekerjaan rumah yang tersisa yakni validasi data guru SD dan SMP di Jember.

Bambang melanjutkan, pihaknya segera meminta kembali data-data guru di setiap sekolah. Jika sudah terkumpul, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak Dinkes Jember, agar para guru tersebut mendapatkan vaksin Covid-19.

Berdasarkan hasil RDP yang dikemukakan oleh pihak Dinkes Jember, sejauh ini sudah ada 6.487 guru SD se-Jember yang mendapatkan vaksin Covid-19 dari total 8.156 data guru yang diserahkan Dispendik Jember. Sedangkan untuk tingkat SMP, ada 3.308 guru yang telah divaksin dari total 4.822 orang yang dijadwalkan mendapatkan vaksin dalam waktu dekat.(don)