KPK LAKUKAN OTT 10 ORANG DAN SITA SEJUMLAH UANG TERKAIT DUGAAN SUAP JUAL BELI JABATAN DI PEMKAB NGANJUK

KPK LAKUKAN OTT 10 ORANG DAN SITA SEJUMLAH UANG TERKAIT DUGAAN SUAP JUAL BELI JABATAN DI PEMKAB NGANJUK

KPK LAKUKAN OTT 10 ORANG DAN SITA SEJUMLAH UANG TERKAIT DUGAAN SUAP JUAL BELI JABATAN DI PEMKAB NGANJUK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, Jawa Timur. OTT yang dilakukan pada Minggu (9/5/2021) kemarin, berhasil mengamankan 10 orang, di antaranya Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat bersama sejumlah Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkab setempat. Selain itu, juga diamankan sejumlah uang yang saat ini masih dalam penghitungan penyidik. Uang tersebut terindikasi terkait dengan dugaan suap jual beli jabatan di Pemkab Nganjuk.

Operasi senyap yang dilakukan jelang perayaan hari raya Idul Fitri ini cukup mengejutkan sejumlah pihak. Menurut Plt Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Senin (10/5/2021), kegiatan OTT itu dilakukan oleh tim gabungan, antara tim KPK dengan tim penyidik Bareskrim Mabes Polri di wilayah Jawa Timur.

Menurut Ali Fikri, setidaknya ada total 20 orang yang saat ini tengah dimintai keterangan di Polres Nganjuk oleh tim gabungan. Adapun barang bukti yang di peroleh dari operasi senyap, berupa sejumlah uang yang saat ini masih dalam proses penghitungan oleh tim penyidik KPK. Meski demikian, ia tak menjelaskan secara rijit total uang yang disita penyidik dalam OTT tersebut. Namun ia menyatakan bahwa barang bukti uang yang disita penyidik, akan dikonfirmasi kepada sejumlah pihak yang juga  turut diamankan dalam OTT.

Ali Fikri menambahkan, pihaknya juga belum bisa membeberkan konstruksi kasus ini secara utuh. Nantinya akan disampaikan seusai tim gabungan KPK dan Bareskrim Polri selesai memintai keterangan semua pihak terkait OTT ini. Kemudian bisa segera ditingkatkan ke proses penyidikan sekaligus menetapkan pihak-pihak yang dapat diminta pertanggungjawaban alias dijadikan tersangka.

Hingga Senin siang, Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat dan sejumlah pihak lainnya belum tiba di kantor KPK Jakarta. Bupati Nganjuk Novi disebut terjerat kasus dugaan suap jual beli jabatan. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik KPK, Bupati Nganjuk Novi memiliki harta kekayaan sebesar 116,8 miliar rupiah.

Penangkapan Bupati asal Nganjuk yang terjerat kasus korupsi oleh lembaga anti rasuah KPK merupakan yang kedua kalinya. Usai Bupati Nganjuk sebelumnya asal PDIP, Taufiqurrahman juga mengalami nasib yang sama, dijerat dengan pasal korupsi suap serta Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).(mrl)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B