Pemilih dari segmen disabilitas memiliki hak yang sama dalam Pemilu. Diantaranya menyalurkan hak pilihnya, aksesibel, tidak sekedar menjadi objek dan tidak mendapat perlakuan diskriminatif. Hal ini disampaikan Komisioner KPU Jember, Divisi SDM, Sosdiklih dan Parmas, Andi Wasis, Kamis (30/3/23).

Ia menyampaikan, untuk penyandang disabilitas tunanetra, KPU Jember telah menyiapkan alat bantu disabilitas netra (template braille). Bagi pemilih tunanetra dibuatkan huruf awas dan huruf braille yang tegas dan dapat diraba oleh jari. Desainnya sama seperti surat suara, dengan warna hitam putih (greyscale) dan huruf braille yang digunakan sudah memenuhi syarat keterbacaan.

Meski demikian, jika penyandang disabilitas tidak bisa ataupun kesusahan melakukan pencoblosan, maka akan dibantu pihak keluarga ataupun penyelanggara Pemilu, seperti Panwascam, PPS dan PKD. Dan pendamping tersebut tidak diperkenankan membocorkan pilihan pemilih kepada siapa pun.(put)