MALAM NUZULUL QURAN DIPERINGATI DENGAN BERBAGAI AGENDA DI JEMBER

MALAM NUZULUL QURAN DIPERINGATI DENGAN BERBAGAI AGENDA DI JEMBER

MALAM NUZULUL QURAN DIPERINGATI DENGAN BERBAGAI AGENDA DI JEMBER

Peringatan Nuzulul Quran 1442 Hijriah yang jatuh pada Rabu (28/4/2021) malam, diperingati dengan semarak  di berbagai daerah. Salah satunya di Masjid Darul Falah, Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Jember. Kegiatan peringatan tersebut menghadirkan Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Hubungan Antar Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember, Rijal Mumazziq Z sebagai pembicara.

Menurut Rijal, Nuzulul Quran merupakan sebuah nilai budaya yang banyak diisi dengan ibadah. Sebagai tradisi, Nuzulul Quran lebih semarak diperingati oleh umat Islam yang ada di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari diplomasi dakwah para ulama saat itu yang mendorong Presiden Soekarno untuk menetapkan peringatan Nuzulul Quran sebagai Hari Besar Nasional. Harapannya, agar umat Islam di Indonesia bisa lebih mencintai Al Quran.

Selain itu, Rijal yang juga Rektor Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah (INAIFAS) ini juga menyampaikan, makna Nuzulul Quran sebagai peristiwa historis. Hal itu didasarkan pada sejumlah hadis nabi. Peristiwa yang ditetapkan pada 17 Ramadan ini bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 Masehi. Peristiwa ini menunjukkan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pilihan. Selain itu, Nuzulul quran ini juga bisa menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dalam beribadah, seperti meningkatkan intensitas membaca dan merenungkan isi al-Qur’an.

Tak hanya di masjid, Nuzulul Quran juga diperingati dengan kuliah umum oleh Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), KH. Abdul Muis. Acara tersebut bertajuk “Menggali Makna Dibalik Peristiwa Nuzulul Qur’an” yang digelar secara daring Rabu malam.

Muis mengatakan bahwa peristiwa Nuzulul Quran yang diperingati masyarakat Muslim setiap malam 17 ramadan, menjadi penanda lahirnya peradaban baru manusiaTurunnya Al Quran bagi Rasulullah menjadi momentum awal perjuangan mensyiarkan risalah Allah SWT. Sementara bagi manusia, Lailatul Qadar adalah penanda lahirnya peradaban baru manusia. Yakni dari peradaban manusia yang tidak mengenal Tuhan menjadi peradaban manusia yang sadar siapa penciptanya.

Pria yang juga dosen di IAIN Jember ini menjelaskan, Al Quran merupakan kompas peradaban baru manusia. Sebab Al Quran adalah pedoman yang lengkap, mengandung ajaran keimanan, berisi aturan dan hukum, tata nilai, kisah nabi dan umat terdahulu, informasi tentang alam gaib bahkan ilmu pengetahuan untuk memaknai alam semesta. Dan yang paling utama Al Quran adalah mukjizat yang diterima Nabi Muhammad SAW  yang terjaga kemurniannya, ajarannya konsisten, tidak dapat ditiru manusia, mudah dihafal dan relevan hingga akhir zaman.

Dengan semangat Nuzulul Qur’an, Muis mengajak kalangan kampus untuk lebih mencintai Al Quran, termasuk dengan rajin beribadah. Melalui integrasi antara ilmu dan agama tersebut, diharapkan kampus akan melahirkan generasi muslim yang cendekia.(afp)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B