Tahun Baru Imlek 2021 jatuh pada 12 Februari, yang mana masih dalam situasi pandemi Covid-19. Pemerintahpun memberikan beberapa imbauan dalam perayaan Imlek tahun ini yang disampaikan dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Imlek ini bermakna tahun baru, harapan baru dan keberuntungan baru. Oleh karena itu, tanpa mengurangi makna tersebut, ia mengimbau umat Konghucu dan Tionghoa bisa melaksanakan Tahun Baru Imlek kali ini juga dengan cara yang baru. Karena yang terpenting bisa dilakukan bersama keluarga. Ia berharap, cara baru ini tidak mengurangi makna perayaan Imlek seperti tahun sebelumnya.

Sehingga, Budi mengimbau masyarakat Konghucu dan Tionghoa bisa menyesuaikan diri dengan adanya pandemi saat perayaan Tahun Baru Imlek 2021. Ia meminta masyarakat yang merayakan Imlek agar tetap di rumah. Untuk pengiriman angpaupun bisa ditransfer saja, terlebih saat ini sangat mudah melakukannya berbagai platform dompet digital. Sehingga, perayaan Imlek bisa tetap dilakukan dengan memerhatikan protokol kesehatan.

Hal senada disampaikan Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas. Pihaknya mengimbau agar perayaan Imlek di tengah pandemi ini bisa dijadikan sebagai momentum untuk melakukan refleksi diri. Harapannya, mereka yang merayakan mampu menjadi insan yang lebih baik. Meski dengan perayaan yang sederhana, namun tidak mengurangi makna.

Yaqut juga mengajak masyarakat, terutama umat Konghucu dan Tionghoa yang merayakan Imlek, agar berdoa untuk seluruh umat dan bangsa Indonesia bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19.(rex)