Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut, ada banyak sumbangsih perguruan tinggi utamanya Universitas Jember (Unej) dalam membangun ketahanan pangan. Sumbangsih dalam bentuk riset-riset tersebut diharapkan tidak terhenti di atas meja. Hal itu disampaikan Moeldoko saat memberikan kuliah umum di Aula Auditorium Unej, Jumat (24/3/23).

Menurutnya, hasil penelitian atau riset tersebut harus dapat dioperasionalkan. Hal itu membutuhkan proses serta butuh adanya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan kementerian serta pengusaha.

Tujuannya agar hasil riset bisa ditindaklanjuti menuju sertifikasi. Kemudian baru bisa dikembangkan untuk dikomersialisasi kepada publik. Untuk mendapat sertifikasi, setidaknya hasil riset harus diuji coba ditanam di 12 tempat yang berbeda, lalu dilihat hasilnya apakah memenuhi penilaian.

Moeldoko mengatakan, perguruan tinggi harus berperan aktif untuk mengkomunikasikan dengan pihak kementerian terkait riset-riset yang dihasilkan. Terlebih kini pemerintah memiliki Pusat Riset dan Inovasi Nasional (PRIN) yang dapat diajak berkolaborasi.

Selama ini, Moeldoko menyayangkan banyaknya riset-riset perguruan tinggi tidak ditindak lanjuti hingga langkah selanjutnya untuk dapat dikomersialisasi, karena link-nya terputus.

Bagaimanapun, Moeldoko menegaskan, hasil riset tidak dapat dilepas ke publik tanpa tahap sertifikasi. Untuk itu KSP siap menjembatani pergutuan tinggi dengan pemerintah maupun pengusaha.(thn)