Seorang guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akhirnya meminta maaf kepada ormas Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Jember. Pria yang mengajar di salah satu SMK di Jember itu, Kamis (27/5/2021) mendatangi kantor GP Ansor Jember di Jalan Danau Toba, Kecamatan Sumbersari, untuk melakukan tabayyun dan memohon maaf.

Guru berinisial B-W itu mengaku khilaf berkomentar negatif saat menulis kalimat bernada sindiran di sebuah Whatsapp Group (WAG) terkait Banser. Komentar yang ia lontarkan dalam WAG itu bernada meragukan kiprah Ansor dan Banser –sayap taktis Ansor- terkait kontribusinya dalam masalah di Papua. BW juga menyindir kiprah Ansor terkait isu Palestina.

Komentar B-W itu kemudian di-screenshoot oleh salah satu pihak yang juga berada dalam WAG tersebut dan dengan cepat menyebar ke beberapa orang. Dalam permohonan maafnya, B-W mengaku terpancing menyindir Ansor, karena prihatin atas kondisi bangsa saat ini. Ia ingin agar masyarakat bersatu. Iapun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannnya lagi. Di hadapan pengurus GP Ansor Jember, dirinya menandatangani surat permohonan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua GP Ansor Jember, Izzul Ashlah menyayangkan hal tersebut. Sebab, B-W adalah figur guru PPKn yang seharusnya bisa menanamkan wawasan kebangsaan yang benar kepada anak didiknya. Ia menegaskan, sindiran bahwa Ansor tidak berkontribusi terhadap masyarakat Papua tentu tidak tepat. Sebab, di Papua sudah banyak kader Ansor yang berkontribusi positif bagi kehidupan masyarakat setempat.

Selain itu, terkait sindiran seragam Ansor yang mirip TNI, Izzul juga menyatakan hal tersebut tidak tepat untuk diperbandingkan. Ia juga membantah Ansor tidak berpihak terhadap Palestina. Karena sebenarnya hal itu sudah lama diperjuangkan oleh NU, induk dari Ansor.(adp)