Selama dua tahun terakhir penjual terompet tahun baru di Jember sepi pembeli. Bahkan dagangan terompet sama sekali tidak laku saat itu.
Pasca pandemi kali ini, Samsuri baru dapat tersenyum lega terompet dagangannya laris manis diburu pembeli. Pembeli datang mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa.
Jumat (29/12/23), kepada K Radio Samsiri menceritakan, selama seminggu terakhir ia berjualan di jalan Ahmad Yani, setiap harinya ia dapat menjual 15 hingga 20 terompet. Rata-rata Rp250.000 dapat ia bawa pulang tiap harinya. Menurutnya penjualan akan terus meningkat hingga malam tahun baru nanti.
Ia memilih tidak menjual terompet berbahan kertas namun berbahan plastik. Karena menurut pengalamannya, terompet kertas mudah rusak bila terkena air hujan.
Sedangkan terompet plastik lebih tahan lama. Bahkan bila tidak habis masih bisa dijual tahun depan. Karena jualan terompet hanya berlangsung beberapa hari saja menjelang tahun baru.
Terompet yang ia jual memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Mulai terompet tiup biasa hingga terompet model pompa. Paling murah, terompet dagangannya dijual seharga Rp10.000 dan termahal Rp30.000.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.