Kampus Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menggelar apel hari santri di halaman rektorat, Rabu (22/10/25) pagi. Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri tokoh lintas agama Jember.

Membacakan sambutan Menteri Agama, Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni dalam momentum yang penuh cinta dan kebanggaan tersebut, tak lupa ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya 63 santri Ponpes al khoziny Sidoarjo atas insiden yang terjadi.

Sejarah hari santri diperingati merujuk pada resolusi jihad Kyai Haji Asyari tahun 1945 yang memicu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia kala itu. Serta memicu aksi heroik 10 November yang dikenal sebagai hari pahlawan.

Disampaikan Rektor, bahwa selama ini pesantren telah berkontribusi mencetak generasi berilmu, berakhlak, dan berkontribusi besar di berbagai bidang mulai dari tokoh bangsa hingga pejabat publik.

Dalam tema kali ini, ‘Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia’ mencerminkan peran santri sebagai penjaga nilai, penggerak kemajuan dan agen perubahan global dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Islam.

Hari santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Tidak hanya menguasai kitab kuning, tapi juga harus menguasai sains dan kemajuan teknologi. Santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya.

Merawat tradisi pesantren dengan memeluk inovasi zaman. Membawa semangat pesantren ke ruang publik hingga ranah internasional. Bahwa santri mampu menjadi solusi bagi permasalahan bangsa.(thn)