Pertumbuhan ekonomi di Jember menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 4,53 persen dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 88 Triliun. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Jember Muhaamad Balya Firjaun Barlaman dalam sidang paripurna LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Bupati Jember tahun 2022 pada (24/3/23) lalu di Gedung DPRD Jember.

Salah satu anggota DPRD Jember ikut berkomentar mengenai penyampaian tersebut. Sabtu (8/4/23) Nyoman Aribowo, Anggota Komisi B DPRD Jember mengatakan, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi di Jember sangat pesat adalah meningkatnya perputaran uang di daerah ini.

Ia mengatakan Jember menjadi pusat perbelanjaan di wilayah Tapal Kuda sehingga wajar jika perputaran ekonomi di Jember tinggi. Tidak hanya itu, hilirisasi pertanian juga membuat pendapatan di Jember meningkat dan jika dapat dikelola dengan lebih baik maka Jember bisa selevel dengan Malang dan Kediri.

Ia menambahkan, pemimpin Jember saat ini memiliki nilai plus dengan banyak melakukan terobosan-terobosan di sektor UMKM. Ia mencontohkan, setiap event dan acara di Jember selalu melibatkan UMKM. Kemudian event yang diadakan di alun-alun Jember juga diwajibkan harus menghadirkan UMKM hal ini secara langsung mengangkat pertumbuhan ekonomi.

Nyoman menambahkan, jika pertumbuhan ekonomi sudah terjadi maka hal yang perlu dilakukan oleh Bupati dan Wakilnya adalah melakukan penataan, untuk menekan dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi tersebut. (raf)