PETANI TEMBAKAU JEMBER RUGI Rp 1,2 MILIAR, KOMISI XI DPRRI DESAK MENTAN TURUN KE PETANI

PETANI TEMBAKAU JEMBER RUGI Rp 1,2 MILIAR, KOMISI XI DPRRI DESAK MENTAN TURUN KE PETANI

PETANI TEMBAKAU JEMBER RUGI Rp 1,2 MILIAR, KOMISI XI DPRRI DESAK MENTAN TURUN KE PETANI

Setelah sempat terendam banjir akibat hujan lebat selama dua hari pada Jumat dan Sabtu, 7 - 8 Juli 2023 lalu, banyak petani tembakau di Kecamatan Wuluhan dan Ambulu kabupaten Jember mengalami gagal panen.

Anggota Komisi XI DPRRI Dapil Jember-Lumajang Haji Charles Meikyansah, Sabtu (30/7/23) menyatakan, kerugian yang dialami para petani mencapai Rp 2,1 miliar dengan luasan tanaman yang gagal panen lebih dari 3.000 hektar.

Lelaki yang kerap disapa HCM itu menyampaikan, biaya yang dikeluarkan petani untuk setiap hektar mencapai Rp40 juta. Biaya itu paling banyak dikeluarkan untuk membeli pupuk.

Sedangkan tembakau tidak termasuk dalam komoditas pertanian dengan alokasi pupuk bersubsidi. Sehingga petani harus mengeluarkan Rp400- Rp450 ribu per sak untuk membeli pupuk saja.

Sementara untuk setiap hektar tanaman tembakau membutuhkan 1,2 ton pupuk hingga siap panen. Dengan kebutuhan biaya mencapai Rp9,6 juta. Bila menggunakan pupuk subsidi hanya membutuhkan biaya Rp2,5 juta per ton pupuk. Perbandingannya terlalu tinggi sehingga memberatkan petani.

Tembakau sendiri dapat mulai dipanen ketika berusia 54-55 hari. Naas, akibat anomali cuaca, tembakau petani di Jember diguyur hujan lebat saat memasuki hari ke-54. Tembakau merupakan jenis tanaman yang tidak tahan terendam air. Akibatnya daun langsung layu dan rusak karena terlalu banyak menyerap air.

Kendati dipaksa dipetik dan dijual, satu hektar paling banyak hanya menghasilkan uang Rp1 juta. Dalam sehektar seharusnya petani dapat mengantongi sekitar Rp200 juta, kini justru harus menanggung hutang.

Karena harga tembakau dua tahun terakhir sedang bagus, banyak petani yang mengharap keuntungan lebih dengan menanam tembakau. Mereka tidak segan meminjam modal ke bank.

Akibat gagal panen, petani tidak dapat membayar hutangnya bank. Petani meminta pemerintah memberi perhatian atas bencana yang dialami. Setidaknya pemerintah mengupayakan adanya relaksasi pembayaran hutang.

HCM meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian untuk turun ke lapangan melihat kondisi yang dialami petani tembakau Jember.

Selain itu, HCM juga mendesak pemerintah segera melakukan upaya konkret untuk meringankan penderitaan petani tembakau. Antara lain memberikan secara khusus pupuk subsidi kepada petani tembakau yang gagal panen.

Mengingat, selama ini hibah dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)yang diberikan kepada pemerintah cukup besar. Sedangkan alokasi DBHCHT untuk sektor pertanian khususnya petani tembakau di Jember masih belum proporsional.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B