Kasus HIV/AIDS di Jember meningkat selama masa pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Wiwik Supartiwi, Rabu (19/5/2021). Akumulasi data hingga April 2021, terdapat sekitar 6.200 kasus HIV/AIDS. Sedangkan penambahan kasus yang terjadi pada tahun 2021 terdapat sekitar 200 kasus.
Menurut Wiwik, jika sebelumnya HIV/AIDS menyerang kelompok kunci yang tersebar dalam beberapa kategori, yakni pekerja seks, pengguna napza jarum suntik (penasun), LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain), dan waria. Namun, saat ini juga sudah masuk ke kelompok masyarakat secara umum, salah satunya ibu hamil yang membawa dan menularkan virus.
Wiwik melanjutkan, jika ibu hamil berasal dari kelompok rentan, maka akan dilakukan tes HIV agar bisa menentukan penanganan selanjutnya. Biasanya akan dilakukan operasi caesar. Ia juga mengaku, kasus HIV/AIDS sering digambarkan seperti fenomena gunung es. Angka yang tercatat terkadang jauh lebih kecil dari realitanya. Mengingat, HIV sangat sullit dideteksi dan hanya bisa diketahui dengan tes darah.
Selain itu, Wiwik pun tidak menampik adanya tantangan dalam melakukan deteksi. Dalam melakukan pendekatan, pihaknya juga menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki fokus dalam penanganan kasus HIV/AIDS. Pihaknya menyadari bahwa dalam hal ini, kelompok tertentu tidak semuanya mau bercerita. Sehingga LSM yang dekat dengan kelompok kunci tersebut menjadi pendamping pasien. Tak sedikit yang melakukan pendampingan mulai dari masa konseling hingga pengobatan.
Wiwik menyampaikan, seluruh Puskesmas di Kabupaten Jember sebenarnya bisa melakukan pemeriksaan HIV. Namun, hanya ada 8 Puskesmas dan 4 Rumah Sakit yang bisa memberikan perawatan, rujukan, dan konseling. Ia menegaskan bahwa pengobatan HIV difasilitasi dan gratis. Obat yang sudah ada, baru sebatas Antiretroviral (ARV) yang dapat menekan jumlah virus. Sehingga orang yang hidup dengan HIV, dapat beraktivitas secara normal.
Wiwik menambahkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk menanggulangi stigma yang salah di masyarakat. Serta berupaya bersama berbagai pihak untuk deteksi dini dan edukasi. Bahwa orang dengan HIV/AIDS harus didampingi agar mau menjalani pengobatan dan tak seharusnya dikucilkan.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.