Produktivitas padi di Kabupaten Jember tahun lalu mencapai sekitar 900 ribu ton. Hal itu kemudian menjadi dasar target produksi tahun ini sebesar 1 juta ton.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Imam Sudarmaji, Kamis (31/8/23) mengatakan, produksi padi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jember dipastikan cukup. Bahkan secara perhitungan mengalami surplus sebesar 350 ribu ton.

Namun sayangnya Dinas masih kesulitan belum bisa mendata serta mengakomodir siapa yang memegang kelebihan 350 ribu ton itu.

Karena perusahaan penggilingan padi di Jember ada banyak dan tersebar dimana-mana. Serta tidak menutup kemungkinan padi dijual keluar daerah Jember.

Sementara untuk kenaikan harga gabah yang terus terjadi, bahkan mencapai Rp 6.500 per kilogramnya, menurutnya hal itu karena mekanisme pasar yang berlaku.

Ia menyebut kenaikan tidak hanya terjadi di Kabupaten Jember saja, tapi hampir sama dialami di sejumlah daerah.

Menyoal impor, Imam menegaskan, bila produksi padi sekitar 900 ribu ton itu hanya digunakan untuk Jember saja maka dipastikan lebih dari cukup.(thn)