RIBUAN DRIVER ONLINE DI JEMBER GELAR AKSI TURUN JALAN, DRIVER PEREMPUAN SERING DAPAT STIGMA NEGATIF BAHKAN DIANGGAP WANITA NAKAL

RIBUAN DRIVER ONLINE DI JEMBER GELAR AKSI TURUN JALAN, DRIVER PEREMPUAN SERING DAPAT STIGMA NEGATIF BAHKAN DIANGGAP WANITA NAKAL

RIBUAN DRIVER ONLINE DI JEMBER GELAR AKSI TURUN JALAN, DRIVER PEREMPUAN SERING DAPAT STIGMA NEGATIF BAHKAN DIANGGAP WANITA NAKAL

Selasa, (31/10/23) ribuan driver online yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jember Online Bersatu (FKJOB) menggelar aksi turun ke jalan. Mereka menuntut penegakan Pergub tentang tarif batas bawah beberapa aplikasi online yang dirasa tidak mencukupi biaya operasional.

Aksi ini diikuti, Sufadriyah satu dari ribuan driver online yang ikut turun aksi. Driver Perempuan ini mengaku sering mendapat anggapan buruk dari tetangga, bahkan dianggap sebagai wanita nakal saat menjalani berprofesi sebagai driver ojek online.

Alasannya, wanita yang tinggal di perkampungan Ajung Jember ini sering pulang larut malam ketika orderan sedang ramai. Bahkan wanita berkerudung itu pernah pulang pukul setengah dua pagi.

Namun, ia membulatkan tekad untuk terus bekerja mencari nafkah, meski hanya sebagai tukang ojek. Ia pun terpaksa menjalani profesi ojek. Ia harus berjuang hidup sendiri setelah suami dan anaknya meninggal.

Terjauh, ia pernah mengantarkan barang pesanan orang hingga ke perbatasan Lumajang. Ia melakukannya sendiri dan tiba di rumahnya sekitar pukul 10 malam.

Sambil tersenyum, Sufadriyah menceritakan suka duka ia lalui di jalanan bersam motor maticnya selama sekitar empat tahun terakhir. Mendapat orderan ketika musim hujan, merupakan momen paling berkesan paling nelangsa yang pernah ia rasakan.

Ia juga mengingat momen bulan puasa, ketika sama sekali tidak mendapat orderan. Ia bersama beberapa driver ojek lainnya duduk-duduk di pinggir jalan menunggu orang baik yang membagikan takjil.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B