Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jember memastikan pasokan ternak yang ada, aman untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha. Menurut Andi Parastowo, Senin (26/6/23), hal itu tidak terlepas dari Jember sebagai sentra ternak baik untuk sapi maupun kambing.
Namun terkait adanya kenaikan harga hewan kurban, menurutnya wajar terjadi menjelang perayaan hari besar keagamaan. Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan hewan di sejumlah lapak-lapak penjual hewan ternak. Dan belum ditemukan adanya penyakit seperti LSD maupun PMK.
Ia melanjutkan, sebelum hari H pemotongan hewan atau hari raya kurban, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan lagi.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Jember, Elok Kristanti, mengungkapkan populasi sapi di Jember mencapi 270 ribu ekor. Sejauh ini sentra ternak di Jember tersebar di beberapa kecamatan seperti Silo, Panti, Wuluhan, dan Gumukmas.
Sedangkan untuk penyakit ternak seperti LSD dan PMK, sejuh ini di Kabupaten Jember telah dilakukan antisipasi dengan pemberian vaksin dan penyemprotan disinfektan. Sempat terdeteksi dua ternak terjangkit LSD di Desa Kesilir, Wuluhan namun sudah ditangani.
Elok menyebut, pihaknya belum menerima lagi adanya laporan sebaran penyakit LSD di Jember. DPKP mengimbau kepada masyarakat untuk selalu selektif ketika membeli hewan kurban. Kendati demikian, masyarakat tidak perlu khawatir sebab virus PMK dan LSD tidak bisa menular ke manusia.
Ia menjelaskan, hewan kurban yang menunjukkan tanda-tanda terkena LSD antara lain panas tinggi, tidak mau makan dan ada benjol benjol pada kulit. Sementara untuk PMK, ada leleran dari hidung, hewan panas, napas ngos-ngosan dan ada luka di bagian hidung serta mulut seperti sariawan.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.