Sebuah akun media sosial facebook milik warga Desa Kamal, Kecamatan Arjasa memperjualbelikan batu kenong yang diduga asli. Koordinator Juru Pelihara Balai Pelastarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di Jember, Djoko Suhardjito, Rabu (9/6/2021) menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari masyarakat pada Selasa (8/6/2021).

Berdasarkan video yang Djoko terima dari laporan masyarakat, batu kenong yang diposting tersebut nampak seperti asli. Batu kenong jenis bertingkat itu terlihat unik dan langka. Karena pada umumnya yang ditemukan di Jember jenis monolit silinder dan ganda. Namun, ia belum bisa memastikan sepenuhnya keaslian batu kenong yang diunggah di facebook tersebut.

Djoko melanjutkan, berdasarkan Undang-undang 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, ada aturan yang menaungi proses jual beli artefak cagar budaya. Pertama, artefak yang diperjualbelikan secara kuantitas jumlahnya mencukupi. Kedua, pihak yang menjual harus melapor terlebih dahulu ke Dinas Pariwisata setempat dan tidak boleh melakukan penjualan ke luar negeri. Namun, jika artefak yang ditemukan termasuk langka dan unik, maka tidak boleh diperjualbelikan.

Sebelum melangkah lebih jauh, Djoko akan memastikan kebenaran batu kenong itu dengan mendatangi tempat tinggal pengunggah di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa. Langkah-langkah yang akan diambil pun adalah jalur kekeluargaan.

Berdasarkan pendataan BPCB Jawa Timur di Jember, wilayah utara Jember menjadi pusat penemuan artefak peninggalan budaya megalitikum . Artefak tersebut banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Arjasa dan Jelbuk. Bahkan di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, jumlahnya mencapai 238 buah. Itupun hanya batu kenong yang terletak di atas permukaan tanah dan belum termasuk yang terpendam di bawah tanah.(don)