Sepasang kakek nenek di Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi telah bertahun-tahun tinggal di samping kandang sapi. Pria renta bernama Totok Hariyadi (74) dan istrinya tak punya pilihan lain untuk bermukim. Ia terpaksa tinggal di gubuk berdindingkan anyaman bambu yang berdempetan langsung dengan kandang sapi milik warga setempat.

K Radio pada Kamis (20/5/2021) pagi mendatangi kediaman Totok yang berjarak kurang lebih 7,5 KM dari kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Saat ditemui, Totok mengungkapkan bahwa ia dan istrinya genap enam tahun menempati gubuk yang berdiri di atas bantaran sungai itu. Setiap musim hujan tiba, gubuk yang ia tempati selalu mengalami kebocoran dan bayang-bayang longsor mengancam setiap saat.

Bapak 4 anak ini menceritakan, dulunya ia aktif berwiraswasta. Saat itu ia ikut temannya dan difasilitasi rumah. Namun seiring bertambahnya usia dan kesehatan yang mulai menurun, iapun memutuskan keluar dari rumah temannya dan memilih bermukim di Dusun Botosari.

Totok dan istrinya mengaku enggan tinggal bersama anak-anaknya, karena khawatir merepotkan. Semenjak tinggal di gubuk berukuran 4x2 m, pria lulusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang itu tak lagi bekerja. Mengingat kondisi fisiknya kini yang tak lagi bugar. Ia hanya mengandalkan belas kasih dari para dermawan dan bantuan Pemerintah. Iapun mengisi hari-harinya dengan menjadi takmir masjid yang terletak tak jauh dari rumahnya. Serta merawat istrinya yang setahun terakhir hanya bisa terbaring karena terserang penyakit vertigo.

Di akhir perbincangan bersama K Radio, Totok berharap ada dermawan atau uluran tangan dari pemerintah untuk merenovasi tempat tinggalnya. Selain itu, pihak terkait bisa membantu istrinya untuk mendapakan perawatan.(don)