Mendukung program kedaulatan pangan pemerintahan baru Prabowo-Gibran, Universitas Jember (UNEJ) mendorong mahasiswa untuk banyak berkontribusi, baik dalam pemikiran maupun berbagai inovasi teknologi. Hal itu dikatakan Dekan Fakultas Pertanian UNEJ, Soetriono, disela kegiatan dialog mahasiswa Faperta di Auditorium Unej, Senin (21/10/24).
Soetriono menuturkan, saat ini sebagian besar pangan masih bergantung dari impor, baik beras, kedelai, dan jagung serta komoditas lainnya. Sehingga perlu peningkatan produksi dan produktivitas dalam negeri.
Menurutnya, teknologi di bidang pertanian menjadi jawaban untuk mencapai kedaulatan pangan 2045. Tetapi hal ini juga menuntut keseriusan pemerintah dalam berbagai programnya.
Soetriono menilai, selain teknologi, pencanangan swasembada beras, jagung, kedelai, gula serta produksi pertanian lainnya perlu dipertanyakan karena hingga saat ini belum ada pencapaian optimal.
Pemerintah perlu menjamin atau memberikan subsidi kepada petani terkait dengan harga. Serta harus ada pembatasan impor.
Mengingat mayoritas penduduk Indonesia masih bergerak di sektor pertanian, maka harus jelas fokus kebijakan. Dana yang dianggarkan untuk pertanian harusnya juga lebih besar dan tepat sasaran.
Soetriono menambahkan, regulasi terkait lahan-lahan pertanian produktif agar tidak dikonversi harus jelas dan benar-benar dilaksanakan. Pemerintah harus siap menghadapi berbagai fenomena yang ada dan tegas dalam mengambil sikap bila ingin kedaulatan pangan terwujud.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.