Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri panen raya padi di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur pada Jumat (25/3/23).
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mengatakan, petani harus siap menghadapi ancaman krisis air. Tidak hanya di Indonesia, dunia juga akan menghadapinya. Oleh karena itu air harus dikelola sebaik mungkin.
Moeldoko menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo tentang Intensifikasi pertanian untuk meningkatkan hasil panen, sehingga diharapkan kesejahteraan petani akan akan lebih baik. Ia juga menambahkan bahwa sudah waktunya petani beralih ke pupuk organik dan tidak mengandalkan pupuk kimiawi agar tanah lebih gembur.
Intensifikasi pertanian di Jember sudah dilakukan. Sejak setahun terakhir, ladang pertanian seluas 500 hektare di Desa Lojejer ditanami bibit padi super M70D. Dengan menggunakan bibit ini hasil panen bisa mencapai 9 ton per hektar, jauh diatas rata-rata hasil panen padi di Indonesia yang menghasilkan 5,7 ton per hektar.
Sugeng Widodo, Direktur M-Tani mengatakan, keuntungan penggunaan bibit M7OD lainnya dapat dipanen di usia 75 hari, padahal usia rata-rata di Indonesia masih di atas 90 hari.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Arief Tjahjono mengatakan, Kabupaten Jember merupakan wilayah dengan hamparan lahan pertanian terluas nomor 3 di Indonesia dengan total wilayah hingga 86.000 hektar.
Namun, produktivitas pertanian di Kabupaten Jember masih kalah jika dibandingkan Kabupaten Ngawi yang sama-sama ada di Jawa Timur. Padahal luasan lahan di Kabupaten Ngawi tidak sebesar di Kabupaten Jember. Dengan percobaan bibit super MD70D diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Jember (raf)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.