Tren penemuan kasus HIV/AIDS di Jember cenderung naik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 total kasus baru sebanyak 637, sedangkan untuk 2022 sebanyak 794 kasus baru, dan pada tahun 2023 per Desember ini jumlah Orang Dengan HIV baru sebanyak 911 kasus.

Kadinkes Jember Hendro Soelistijono, Jumat (5/1/24) menyebut, dari 911 kasus terdiri dari kasus temuan HIV baru sebanyak 788 dan 123 Orang Dengan HIV (ODHIV) rujuk masuk.

Sementara ODHIV dalam terapi antiretroviral (ART) sebanyak 1.844 orang, yaitu ODHIV yang masih dalam pengobatan dan dalam kondisi sehat.

Jumlah ini berkurang dari laporan sebelumnya karena beberapa hal, antara lain ODHIV meninggal dunia, ODHIV lolos follow up, ODHIV tidak aktif serta ODHIV yang menghentikan ART.

Menurutnya, penularan terbanyak di Kabupaten Jember melalui hubungan sex yang tidak aman. Seperti berganti-ganti pasangan, seks sesama jenis, pasangan resti atau pasangan ODHIV.

Perkembangan fasilitas layanan HIV dan infeksi menular seksual (IMS) di wilayah kerja Dinas kesehatan Kabupaten Jember sampai dengan Desember 2023 sebanyak 65 unit. Terdiri dari 50 Puskesmas dan 3 RSD, satu RSGM, satu LAPAS serta 10 layanan tes swasta.

Sementara untuk layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) sejauh ini di Jember ada 30 unit, terdiri dari 9 rumah sakit dan 21 puskesmas.(thn)