Anggota Komisi XI DPR RI Haji Charles Meikyansah terus mendorong UMKM untuk maju. Ia menyebut UMKM sebagai soko guru perekonomian. Jadi jangan dianggap sebagai pelarian karena pensiun dari pekerjaan, atau karena tidak diterima bekerja.

Legislator dari Partai NasDem Dapil Jember-Lumajang yang akrab disapa HCM ini menyampaikan hal itu saat Sosialisasi Penggunaan QRIS Bagi Pelaku UMKM dan Pengendalian Inflasi Daerah di Hotel Luminor Jember, Minggu sore (27/8/23).

HCM menyampaikan, selain kerja keras para pelaku UMKM harus terus belajar agar dapat berkembang dan naik kelas. Terlebih situasi saat ini menjadi pengusaha sudah menjadi tuntutan bila ingin sukses.

Jabatan tinggi dengan penghasilan besar belum tentu menjamin seseorang sukses. Karena dibalik itu juga ada pengeluaran besar.

Belajar dari pengusaha, kata HCM, pengusaha juga harus bekerja secara tulus dari hati. Ia telah mengalami dan membuktikan sendiri saat mengelola usaha susu sapi perah di Jember.

Selain itu juga harus dapat dipercaya, sehingga membukakan jalan untuk berkembang. Akan percuma bila telah bekerja keras tapi produknya tidak dapat dipercaya. Orang akan berpaling.

Serta yang tidak kalah penting, perkembangan zaman adalah tantangan yang harus diikuti. Perkembangan teknologi tidak bisa dilawan. Jadi para pelaku usaha harus terus belajar mengikuti perkembangan.

Salah satunya adalah QRIS. Sebuah metode pembayaran berbasis scan barcode. HCM berpesan bila ada yang tidak dimengerti, segera bertanya. Kepada yang dirasa lebih tahu atau langsung ke pihak Bank Indonesia.

Sebagai bagian masa depan, cara pembayaran dengan scan barcode telah banyak digunakan di negara maju. Orang membeli sesuatu tidak lagi menggunakan uang tunai.

Namun sejauh ini, dari sekitar 276 juta penduduk Indonesia baru 11 persen atau sekitar 27 juta orang yang menggunakan QRIS. Angka itu masih relatif kecil.

HCM kembali menekankan agar para pengusaha, baik UMKM atau usaha-usaha lainnya harus bangga dengan profesi mereka. Dan terus belajar terhadap perkembangan zaman.(thn)