Beda dengan yang lain, fashion show yang identik dengan model rupawan berjalan di atas catwalk, di Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari Jember fashion show digelar dengan domba sebagai modelnya pada Jumat (15/9/23).

Puluhan domba dan kambing dihias dengan berbagai ornamen menarik berjalan di atas catwalk menghibur masyarakat.

Ada yang diberi ornamen sayap mirip kuda pegasus, ada yang dihias dengan ornamen burung merak, serta ada pula yang dihias mengenakan baju adat, bahkan ada yang mengenakan kacamata.

Bahkan domba- domba tersebut diberikan nama yang tak kalah menarik, seperti Delila, Gatot Kaca, Bagong, Tole, dan masih banyak lagi.

Sesekali tampak warga memberikan saweran kepada domba hias tersebut yang dirasa tampil memukau.

Tidak hanya fashion show, sehari sebelumnya juga digelar karnaval yang pesertanya adalah domba serta pawai budaya.

Kepala Desa Suco, Taufik Hidayat mengatakan, serangkaian acara itu dilakukan dalam rangka memperingati selamatan desa sekaligus mengenalkan produk peternakan Desa Suco.

Sebelumnya Desa Suco telah memiliki kelompok ternak terpadu sebagai program ketahanan pangan. Hasil dari ternak terpadu tersebut ternyata berbuah dua kali lipat.

Jika sebelumnya ada 30 kelompok peternak merawat sekitar 250 ekor domba, dalam waktu sekitar satu setengah tahun kini jumlahnya bertambah menjadi 400 ekor.

Sementara Robi Sugara, warga Suco yang menampilkan domba mengenakan pakaian adat solo mengaku menghabiskan biaya hingga jutaan rupiah untuk meriasnya.

Selain merias, kendala tersulit menurutnya adalah menjinakkan domba itu sendiri. Karena selain tampak memukau juga domba harus jinak. Ia membutuhkan waktu sekitar 15 hari menjinakkan domba miliknya.

Namun, ia tetap merasa senang dapat ambil bagian dalam gelaran tersebut. Baginya kemenangan dalam kontes fashion show adalah bonus, yang terpenting adalah kebersamaan bersama para peternak se desanya.(thn)