VIRAL VIDEO PMI MINTA DIPULANGKAN DARI MYANMAR, DIANTARANYA ADA YANG DARI JEMBER

VIRAL VIDEO PMI MINTA DIPULANGKAN DARI MYANMAR, DIANTARANYA ADA YANG DARI JEMBER

VIRAL VIDEO PMI MINTA DIPULANGKAN DARI MYANMAR, DIANTARANYA ADA YANG DARI JEMBER

Unggahan video diduga tentang eksploitasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui akun medsos kembali menyita atensi publik. Mereka ada yang mengaku berasal dari Jember, yakni lelaki atas nama Bagus Purnomo dan seorang perempuan bernama Zulfa Ramdani.

Menanggapai hal ini, Disnaker Jember masih melakukan upaya-upaya penelusuran. Kadisnaker Jember Bambang Rudianto, Kamis (25/5/23) mengatakan, belum ada laporan dari pihak keluarga di Jember terkait unggahan video tersebut. Namun informasi sementara Bagus Purnomo diduga berasal dari Kecamatan Tempurejo. Sementara untuk PMI perempuan masih ditelusuri.

Disnaker telah melakukan koordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Surabaya. Kemudian meneruskan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand.

Bahkan, kata Bambang, kemungkinan akan adanya PMI ilegal asal Jember lainnya masih sangat terbuka. Sebab selama ini banyak PMI ilegal yang berangkat ke luar negeri tidak melalui pendataan Disnaker.

Menurut unggahan video, mereka menemukan informasi lowongan pekerjaan di facebook dengan upah Rp10 juta perbulan dengan posisi admin di salah satu perusahaan di Thailand. Setelah mekaluian interview online, mereka sempat menanyakan legalitas pekerjaan tersebut. Setelah mendapat jawaban legal, mereka disuruh membuat paspor oleh agen yang menyalurkan tenaga kerja di Thailand.

Lalu agen mereka mengirim tiket untuk berangkat ke Thailand. Setibanya di Thailand, mereka diminta menyerahkan paspor untuk dibuatkan visa kerja. Kemudian mereka dibawa naik mobil ke daerah perbatasan Myanmar.

Dengan dikawal orang bersenjata api, mereka dipaksa menyeberangi sungai, gunung, dan hutan pada malam hari. Keesokan harinya, mereka diberi waktu 15 menit untuk memberi kabar kepada keluarga dengan pengawasan sebelum HP mereka disita.

Mereka dipaksa bekerja 16 jam per hari untuk menipu orang agar berinvestasi kepada perusahaan tersebut dengan target 10 USD per bulan. Mereka mulai disiksa dengan kekerasan fisik agar mencapai target, mulai dari berlari dengan kepala di bawah kaki di atas, berlutut, hingga pemukulan.

Menurut keterangan, ada sekitar 90 WNI yang menunggu untuk dipulangkan ke Indonesia. Mereka tidak berani kabur karena bila tertangkap akan disiksa lebih berat. Mereka juga telah mencoba menghubungi KBRI namum selama dua bulan belum ada tindakan.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B