WUJUDKAN INDONESIA BEBAS PEKERJA ANAK, PAACLA DUKUNG DESA LAYAK ANAK

WUJUDKAN INDONESIA BEBAS PEKERJA ANAK, PAACLA DUKUNG DESA LAYAK ANAK

WUJUDKAN INDONESIA BEBAS PEKERJA ANAK, PAACLA DUKUNG DESA LAYAK ANAK

Annual Meeting Partnership for Action Against Child Labor in Agriculture (PAACLA) Indonesia  kembali digelar tahun ini di Jember. PAACLA bertujuan menanggulangi pekerja anak pertanian di Indonesia dan ada sejak 2018. Kemitraannya dengan 24 anggota terdiri dari 4 Kementerian/Lembaga, 8 sektor bisnis, dan 12 Organisasi Masyarakat Sipil.

Pelaksanaan Annual Meeting PAACLA Indonesia kali ini bertempat di salah satu hotel berbintang di Jember pada Rabu (8/12/2021). Pertemuan tahunan ini memberi ruang diskusi bagi berbagai pihak terkait untuk menyampaikan gagasan dalam menangani pekerja anak pertanian.

Dikonfirmasi K Radio, Kepala Seknas PAACLA, Tejo Jatmiko, menyampaikan hasil penelitian terakhir dari ILO Indonesia, pekerja anak pertanian menurun selama pandemi. Hal itu dikarenakan anak-anak lebih fokus bermain gadget, ketimbang membantu orang tua untuk bekerja, sehingga perhatian mereka pun teralihkan. Meski demikian, harapan Indonesia Bebas Pekerja Anak 2022 masih belum bisa tercapai juga disebabkan permasalahan pandemi. Bahkan wacananya akan diperpanjang hingga 2025 mendatang.

Tejo menambahkan, untuk mewujudkan gagasan-gagasan penanganan pekerja anak pertanian, perlu peningkatkan kerjasama strategis di level daerah. Ia menyebut, selama 2 tahun terakhir ini, PAACLA telah rutin melaksanakan advokasi di lingkup nasional. Pihaknya sangat mendukung kegiatan Desa Layak Anak yang secara advokasi dilaksanakan secara terpusat dan melakukan pilot project di lingkup desa.

Sementara Kepala Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pengajuan Jawa Timur, Anwar Solikin, mengatakan, desa harus memiliki dan mewujudkan forum anak sebagai wadah partisipasi anak. Desa juga harus memiliki pusat kegiatan kreativitas anak-anak maupun pusat pengembangan dan penyuluhan bagi orang tua pekerja anak di sektor pertanian.

Menurut Anwar, 10 desa yang melaksanakan pilot project desa layak anak tersebar di wilayah Jember Utara dan Selatan yang memiliki banyak pertanian tembakau. Di antaranya arjasa, mojogemi, patempuran, sukoreno, wonosari, sabrang, dan kesilir.(ian)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B