6 BULAN TERAKHIR, SEBAGIAN WARGA PATRANG DILANDA KRISIS AIR BERSIH

6 BULAN TERAKHIR, SEBAGIAN WARGA PATRANG DILANDA KRISIS AIR BERSIH

6 BULAN TERAKHIR, SEBAGIAN WARGA PATRANG DILANDA KRISIS AIR BERSIH

Selama 6 bulan terakhir, warga di beberapa wilayah Kecamatan Patrang mengalami krisis air bersih. Salah satunya di lingkungan Tegal Rejo, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang. Sejak Februari lalu, krisis air bersih melanda kawasan tersebut dan berdampak pada sekitar 250 KK. Hal itu diamini salah satu warga setempat, Miati. Menurutnya, sebagian besar sumur milik warga di sekitar Jember lor mengalami kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka menunggu datangnya bantuan setiap harinya.

Miati mengaku, berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan para warga di lingkungan tersebut. Salah satunya dengan mengeruk sumur lebih dalam yang diharapkan bisa menemukan kembali sumber mata air. Rata-rata sumur milik warga punya kedalaman 12 hingga 15 meter. Bahkan, sumur miliknya kini telah dikeruk hingga 16 meter, namun belum juga mengeluarkan air.

Merespon hal tersebut, PMI Jember terus mendistribusikan air bersih pada warga terdampak. Seperti pada Selasa (19/7/2022) pagi, 1 unit truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter air dikerahkan ke lokasi. Kepala Unit Humas PMI Jember, Ghufron Eviyan Efendi, menjelaskan distribusi air bersih itu dilakukan berkala dua hari sekali secara bergantian, baik oleh BPBD maupun PMI Jember. Bahkan dalam sehari, total 10.000 liter air bersih diberikan pada warga terdampak dalam 2 kali distribusi oleh relawan. Pihaknya juga terus melakukan assessment pada warga terdampak. Jika kebutuhan air bersih di musim kemarau meningkat, maka proses distribusi akan dilakukan setiap hari.

Selain di wilayah Jember Lor, sedikitnya 700 KK dari 3 RT yang tinggal di Jalan Manyar, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, juga mengalami musibah serupa. Penyebabnya, Dam Sembah yang ada di kawasan tersebut jebol diterjang banjir bandang pada awal tahun yang lalu, sehingga sumur warga tidak mendapatkan resapan air dan kekeringan.

Bahkan dalam rilis Humas Polres Jember, ada warga yang mengaku terpaksa membeli air bersih dengan harga per galonnya Rp 5 ribu. Karena bantuan air bersih tidak menentu, terkadang 2 hari sekali, bahkan 3 hari sekali. Sementara kebutuhan air bersih per harinya mencapai 4 galon untuk keperluan memasak dan minum. Sementara untuk keperluan mandi dan mencuci, biasanya memanfaatkan air di sungai Jompo yang tidak jauh dari permukiman warga.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B