Anggota Komisi 2 DPR RI yang membidangi masalah pemerintahan dalam negeri, Muhammad Khozin menilai, efisiensi anggaran bisa menjadi langkah awal dalam memulai reformasi birokrasi yang lebih efektif. Diakui Khozin, efisiensi anggaran kerap dianggap sebagai kebijakan yang tidak populis di masyarakat.

Ditemui K-Radio dalam diskusi yang digelar di Kaliwates, Jember, Minggu (13/4/25), Khozin meyakinkan masyarakat, bahwa kebijakan efisiensi anggaran bertujuan untuk jangka panjang. Salah satunya sebagai langkah strategis untuk menyehatkan ruang fiskal yang ada. 

Khozin yang juga politikus PKB asal Jember ini menekankan esensi efisiensi adalah bukan memotong anggaran, tetapi memaksimalkan anggaran yang ada. Sehingga untuk hal-hal yang penting tidak dilakukan pemotongan.

Adapun pemotongan dilakukan pada aspek yang tidak substansial seperti seremoni, perjalanan dinas, studi banding, serta pembelian ATK yang bisa diminimalkan dengan penggunaan teknologi.

Hal-hal tersebut bisa dialihkan ke program yang penting seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
Khozin menilai, program MBG memiliki dampak luas, tidak hanya kepada anak-anak yang mendapat jatah makan bergizi gratis. Tetapi juga dampak lain seperti membuka lapangan kerja dan sebagainya. (adp)