Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencanangkan pembangunan 813.600 Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Program itu disebut banyak membantu masyarakat di daerah, terutama bagi masyarakat miskin yang membutuhkan.
Realisasi BSPS pada 2020 mencapai 233.298 unit. Angka itu melebihi pagu tahun 2020 sebesar 230.550 unit, atau realisasinya mencapai 101,19 persen. Sementara, di tahun 2021, pagu anggaran untuk program BSPS hanya mencapai 2,507 triliun rupiah atau setara dengan 114.900 unit. Target ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2020. Ini disampaikan oleh Direktur Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, Senin (2/1/2021).
Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti menyatakan bahwa program BSPS menjadi primadona di daerah. Iapun sangat menyayangkan pengurangan anggaran tersebut. Pihaknya berharap agar anggaran di Ditjen Perumahan bisa ditingkatkan. Mengingat, program BSPS sangat menyentuh langsung kepada masyarakat yang membutuhkan di daerah.
Hal senada juga disampaikan H. Muh. Aras dari fraksi PPP Komisi V DPR RI. Menurutnya, program dari Ditjen perumahan ini sangat dinantikan oleh masyarakat. Selama 3 tahun terakhir, BSPS alokasinya cenderung menurun, maka perlu dilakukan pengkajian ulang.(frs)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.