ANGKA PERNIKAHAN DINI DI JEMBER MASIH TINGGI, DIPICU FAKTOR EKONOMI, EDUKASI JADI SOLUSI

ANGKA PERNIKAHAN DINI DI JEMBER MASIH TINGGI, DIPICU FAKTOR EKONOMI, EDUKASI JADI SOLUSI

ANGKA PERNIKAHAN DINI DI JEMBER MASIH TINGGI, DIPICU FAKTOR EKONOMI, EDUKASI JADI SOLUSI

Pernikahan dini merupakan salah satu fenomena sosial yang banyak ditemukan di masyarakat tak terkecuali di Kabupaten Jember. Bahkan pada semester awal tahun 2024 tercatat ada 400 perkara dan Kabupaten Jember pada 2023 juga menduduki peringkat pertama angka pernikahan dini tertinggi di Jawa Timur.

Menurut Kepala Sekolah Sekolah Perempuan Jember Leni Maulita Sari, Senin(18/11/24), pernikahan dini terjadi karena beberapa faktor. Yang pertama faktor ekonomi, dimana beberapa keluarga mengganggap anak perempuan adalah beban secara finansial. Sehingga ketika dinikahkan akan mengurangi beban itu.
 
Yang kedua faktor kurangnya pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan pra nikah, dan dampak pernikahan dini terhadap kesehatan, psikologi maupun kesejahteraan rumah tangga. 

Yang ketiga adanya beberapa budaya yang mendorong perempuan menikah pada usia tertentu, bahkan di usia yang belum cukup umur untuk menikah.

Dan yang terakhir adalah kehamilan yang tidak direncanakan yang terjadi karena hubungan badan diluar nikah.

Leni menyampaikan, bahwa pernikahan dini memiliki beberapa dampak, seperti anak dibawah umur yang melakukan pernikahan dini rentan mendapat masalah pada kesehatannya. 

Pada beberapa pelaku pernikahan dini juga memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya. Yang artinya pernikahan dini berpengaruh terhadap pendidikan. 

Lalu dampak psikologis dimana mereka sangat rentan  mengalami depresi dan stress dikarenakan usia mereka belum siap untuk menghadapi  masalah- masalah dalam pernikahan.

Langkah preventif yang bisa diupayakan untuk mencegah terjadinya pernikahan diri, antara lain dengan meningkatkan sinergitas antara pemerintah, NGO, maupun masyarakat terkait dengan memberikan edukasi tentang pendidikan dan resiko pernikahan dini. 

Dan jika terlanjur terjadi pernikahan dini, Leni menambahkan, Sekolah Perempuan mengadakan pendidikan lanjutan informal atau pelatihan dan keterampilan kepada anak yang sudah menikah. Serta melakukan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, dan juga memberikan pendampingan psikologis yang melibatkan pihak keluarga.(dhi)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B