Penyaluran honorarium guru ngaji oleh Pemkab Jember berlanjut ke Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari. Puluhan penerima manfaat menerima haknya, termasuk yang berhalangan hadir karena sakit.

Puluhan guru ngaji penerima manfaat program ini memadati kantor kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Sabtu (11/10/25) pagi. Mereka berkumpul untuk memperoleh haknya sebagai garda terdepan pengajar budi pekerti. Para guru ngaji menerima bantuan masing-masing Rp1,5 juta dari pemerintah daerah.

Pemkab Jember melalui Bagian Kesra tahun ini dalam penyaluran honorarium guru ngaji mempermudah prosesnya. Dengan turun ke desa-desa dan kelurahan, bahkan mengantarkan langsung ke rumah guru ngaji yang berhalangan hadir.

Perangkat Kelurahan Antirogo juga sempat terjun langsung ke kediaman salah seorang penerima manfaat, yakni Siti Aisiyah. 

Perangkat kelurahan bersama petugas bank memberikan langsung honorarium kepada yang bersangkutan di rumahnya. Lantaran nenek Siti berhalangan hadir ke kantor kelurahan karena sakit yang diderita.

Lurah Antirogo, Teguh Tri Laksono mengatakan, pihaknya berkomitmen memastikan seluruh penerima manfaat program insentif guru ngaji benar-benar memperoleh haknya secara utuh dan tepat sasaran.

Sementara, anggota keluarga penerima manfaat, Abdullah berterima kasih kepada pemerintah atas kesediaan mengantar honorarium langsung ke kediaman warga yang sakit.

Ia berharap bantuan dari Pemkab Jember ini dapat terus berlanjut dan mampu memotivasi semangat guru-guru ngaji dalam membentuk generasi berakhlak. Melalui apresiasi pemerintah, guru ngaji merasa diakui kontribusinya.

Dalam penyaluran kali ini, di Kelurahan Antirogo terdapat 59 warga yang masuk sebagai penerima manfaat program honorarium guru ngaji oleh pemerintah kabupaten Jember.(thn)