Hasil perolehan jumlah suara yang ditunjukan melalui website KPU dari pengunggahan dari Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sering menunjukan angka tidak konsisten.

Harusnya jumlah perolehan suara dari input adalah tetap atau bertambah. Namun yang terjadi justru berkurang. Hal itu banyak menuai sorotan dari berbagai pihak. Pasalnya, ketidak akuratan informasi yang disuguhkan di website menjadi awal ketidakpercayaan banyak pihak.

Salah satunya, Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, Jumat (23/2/24) yang mengaku tidak percaya dengan jumlah perolehan suara yang tertera di laman resmi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum RI.

Menurutnya, sangat tidak masuk akal jika perolehan suara justru berkurang setiap waktu. Sebab itu, pihaknya akan memakai penghitungan rekapitulasi berjenjang maupun rekapitulasi internal sebagai acuan.

Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Jember Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Achmad Susanto menegaskan, jika Sirekap tetap digunakan selama proses rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan.

Susanto mengatakan, jika Sirekap itu harus mengikuti Plano Hasil, bukan sebaliknya. Dan C salinan yang didapatkan saksi maupun panwascam juga harus mengikuti plano.

Sementara, hingga saat ini rekapitulasi berjenjang masih dilakukan di 31 kecamatan sejak Minggu (18/2/24) kemarin. Sejauh ini baru ada tiga kecamatan yang sudah menyelesaikan rekapitulasi, yaitu Kecamatan Semboro, Panti, dan Jelbuk.(thn)