Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember memproyeksikan pendapatan daerah pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2021 turun. Proyeksi itu dibandingkan dengan APBD awal tahun 2021 yang turun mencapai 0,93 persen atau Rp 34,39 miliar. Atau dari Rp 3,70 triliun menjadi Rp 3,67 triliun.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman saat berpidato menggantikan Bupati Hendy Siswanto dalam Rapat Paripurna DPRD Jember, Jumat (8/10/2021). Agendanya yakni penyampaian nota pengantar Raperda P-APBD Jember 2021.

Dalam penjelasannya, Firjaun menyampaikan bahwa penurunan itu dikarenakan pendapatan transfer dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi kepada Pemkab Jember mengalami penurunan. Penurunan juga terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Pendapatan Daerah lain yang sah.

Menurut Firjaun, hal itu juga membawa konsekuensi pada rencana Belanja Daerah pada P-APBD Jember 2021 yang turun sebesar 0,01 persen jika dibandingkan dengan APBD awal 2021. Yakni turun sebesar Rp 39,05 miliar atau dari Rp 4,44 trilun menjadi Rp 4,40 triliun.

Meski demikian, Firjaun menyampaikan, Pemkab Jember juga memastikan refocusing untuk penanganan Covid-19 telah terdistribusikan untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Tenaga Kerja Jember melalui belanja operasi masing-masing agar lebih efektif, terencana dan terukur.(adp)