Mulai Kamis (25/11/2021), berbagai elemen masyarakat di tanah air memperingati Hari Anti Kekerasan Perempuan. Peringatan dilakukan secara berkelanjutan selama 16 hari hingga 10 Desember mendatang yang merupakan hari Hak Asasi Manusia (HAM). Di Jember, rangkaian perdana Peringatan Hari Anti Kekerasan Perempuan ini dimulai dengan pemutaran film Karsih oleh Komunitas Tanoker di Desa Ledokombo.

Pemutaran film tersebut bekerja sama dengan sejumlah elemen, seperti In-Docs selaku pembuat film dokumenter, Yayasan Gerentologi Abiyoso yang bergerak di soal lansia dan sebagainya. Film Karsih mengisahkan seorang perempuan lansia yang tetap bekerja sebagai penyapu jalanan di usia senja. Tokoh utama dalam film itu harus hidup dengan berbagai keterbatasan ekonomi.

Menurut Ketua Yayasan Tanoker, Farha Ciciek, film Karsih menyimpan pesan tentang lansia perempuan sebagai salah satu kelompok yang mengalami pengabaian hak-haknya. Kekerasan tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga pengabaian, pengucilan serta diskriminasi. Ia berharap, pemutaran film ini membuka mata masyarakat untuk lebih sadar dan peduli hak-hak kaum lansia. Termasuk lansia perempuan yang tidak seharusnya diabaikan.(adp)