BARONGSAI, KESENIAN TIONGKOK YANG BERKOLABORASI DENGAN TRADISI LOKAL

BARONGSAI, KESENIAN TIONGKOK YANG BERKOLABORASI DENGAN TRADISI LOKAL

BARONGSAI, KESENIAN TIONGKOK YANG BERKOLABORASI DENGAN TRADISI LOKAL

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek berbagai ornamen hingga kesenian yang identik dengan masyarakat Tionghoa bisa dengan mudah kita temui. Salah satu kesenian yang kerap menghiasi momen perayaan imlek adalah Barongsai. Barongsai sendiri oleh masyarakat Tionghoa dijadikan sebagai perwujudan suka cita saat merayakan Tahun Baru.

Kepada K Radio Rabu (18/1/2023), Pelatih Barongsai Garuda Jember, Antonius Eko Putro Waluyo menuturkan, menurut legenda cina pernah ada sesosok hewan buas bernama Nian yang setiap malam bulan purnama selalu turun dari gunung untuk memporak-porandakan desa. Ia memangsa hewan peliharaan, menghancurkan rumah, dan sebagainya. Warga yang resah berusaha mengusir Nian dengan menggunakan kentongan, suara meriah, dan juga kobaran api. Dan ternyata sosok Nian takut dengan warna merah dari api, suara keras, dan takut dengan bayangan dirinya sendiri di cermin. Hingga akhirnya dibuatlah barongsai sebagai simbol menolak bala. Selain itu Barongsai juga simbol suka cita, kemakmuran dan keberuntungan.

Eko menceritakan, di Jember Barongsai Garuda dibentuk kembali pada tahun 1998 lalu. Komunitas ini aktif mengikuti sejumlah even dan pertujukan baik di Jember hingga kota-kota lain diluar Jember.

Ia juga menceritakan, Barongsai saat ini telah menjadi cabang olahraga baru karena Setiap gerakannya membutuhkan keahlian atletik. Yang cukup menarik, Barongsai kini telah berkolaborasi dengan budaya dan tradisi lokal, seperti diikutkan dalam kegiatan sunatan massal, upacara bersih desa, karnaval, hingga even Jember Fahion Carnival.(put)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B