Insiden peragaan busana yang menampilkan pakaian kurang sopan dalam sebuah acara di ruang publik Jember beberapa waktu lalu menjadi atensi berbagai pihak, salah satunya DPRD setempat. Gaun yang dinilai mengumbar aurat itu menjadi catatan dalam rapat paripurna. Bahkan, salah satu fraksi di DPRD Jember meminta Pemkab Jember melakukan screening kostum dalam kegiatan serupa, termasuk Jember Fashion Carnaval (JFC).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan JFC, Budi Setiawan, kepada K Radio, Selasa (26/7/2022) memastikan kostum yang nantinya ditampilkan sudah layak. Pihaknya berkaca dari insiden pada 2019 lalu, dimana kostum salah satu bintang tamu JFC mendapat teguran sejumlah pihak, karena dinilai terlalu minim. Hal itupun menjadi catatan khusus bagi pihak penyelenggara.

Menurut Iwan, pihaknya melakukan proses penjurian pada 24 – 28 Juli 2022. Momentum itu sekaligus untuk menyeleksi kostum yang dinilai kurang santun ditampilkan di ruang publik. Pagelaran karnaval terbesar di Asia dan ketiga di dunia itu akan dilaksanakan pada 6 – 7 Agustus 2022. Selama 2 hari, berbagai rangkaian karnaval ditampilkan dari siang hingga malam. Pihaknya berharap, masyarakat bisa tertib serta menjaga kebersihan.(rex)