Upaya memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jember. Salah satunya dengan memberikan relaksasi pembayaran pajak Kabupaten di tengah pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Bapenda Jember, Suyanto, kepada K Radio pada Rabu (25/8/2021).

Suyanto menjelaskan, perpanjangan waktu pembayaran pajak itu telah diputuskan lewat Surat Keputusan (SK) Bupati. Sampai 31 Desember 2021, wajib pajak tidak akan dibebani denda meskipun terlambat membayar. Kebijakan itu berlaku untuk semua jenis pajak daerah dan piutang pajak tahun 2021 dan tahun sebelumnya.

Menurut Suyanto, adanya relaksasi sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat dalam membayar pajak. Ia menyadari, adanya berbagai pembatasan di tengah pandemi berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat, termasuk kemampuan membayar pajak. Sementara di satu sisi, pajak bersifat memaksa dan tetap wajib dibayar. Harapannya, dengan adanya relaksasi ini, masyarakat tetap bisa melaksanakan kewajiban membayar pajak. Namun, jika wajib pajak melakukan pembayaran lewat dari tanggal 31 Desember 2021, maka akumulasi denda pajak akan kembali seperti semula.

Saat ini, Suyanto mengatakan, alternatif bagi masyarakat untuk membayar pajak telah dipermudah melalui kerjasama pemerintah dengan berbagai platform pembayaran. Mulai dari bank BUMN, bank swasta, kantor pos, hingga platform pembayaran online. Masyarakat pun bisa melakukan pembayaran secara daring, tanpa harus antre.

Terkait kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak di tahun ini, Suyanto mengklaim ada peningkatan. Hal itu dikarenakan kemudahan pembayaran via online, termasuk di luar hari kerja, yaitu Sabtu dan Minggu.(rex)