BKKBN menggelar sosialisasi penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran dalam program Bangga Kencana di Aula Kantor PCNU Jember, Rabu (17/11/2021). Program Bangga Kencana merupakan akronim dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Sosialisasi ini dihadiri langsung oleh Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN, Muhtar Bakti, yang sekaligus menjadi narasumber. Kemudian pembicara lainnya Anggota DPR RI, Nur Yasin; Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini; dan Plt Kepala DP3AKB Jember, Suprihandoko. Hadir pula Ketua PCNU Jember, Abdullah Syamsul Arifin.
Menurut Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN, Muhtar Bakti, berdasarkan survey, tingkat stunting atau gizi buruk di Indonesia masih cukup tinggi. 30 dari 100 orang mengalami stunting atau sekitar 27 persen dari total penduduk Indonesia.
Muhtar menyebut, pihaknya saat ini tidak hanya fokus pada penanganan penderita stunting. Melainkan juga menyelesaikan masalah dari hulu, yakni persiapan pernikahan. Masyarakat khususnya para remaja perlu diberikan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi. Sehingga mereka mengetahui waktu organ reproduksi telah matang serta siklus yang ideal untuk mencegah kelahiran anak dengan stunting pasca menikah.
Selain itu, penanganan persiapan pernikahan bagi Muhtar berguna untuk memastikan calon pengantin dalam keadaan yang sehat. Karena hal tersebut juga berpengaruh dalam menekan potensi anak terlahir stunting.
Pemerintah menargetkan pada 2024, stunting secara nasional mampu diturunkan ke angka 14 persen. Hal itu bisa diwujudkan dengan kerjasama berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat dalam mengatasi permasalahan dari hulu.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.