BKKBN SOSIALISAIKAN TEKAN AKI DAN AKB DENGAN PROGRAM KBRS

BKKBN SOSIALISAIKAN TEKAN AKI DAN AKB DENGAN PROGRAM KBRS

BKKBN SOSIALISAIKAN TEKAN AKI DAN AKB DENGAN PROGRAM KBRS

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo Selasa (31/1/23) meresmikan program Keluarga Berencana Rumah Sakit (KBRS) di RSUD dr Soebandi Jember. Hasto menjelaskan hal ini sejalan dengan target pemerintah tahun 2024, sebagai upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), menekan angka stunting dan mengurangi angka kemiskinan ekstrim.

Hasto mengatakan, salah satu upaya untuk menurunkan kematian ibu dan bayi adalah dengan menggunakan kontrasepsi yang baik. Untuk itu, pemerintah memiliki program KBRS, dimana KBRS juga menjadi salah satu syarat ijin operasi rumah sakit. Program KBRS ini nantinya diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Hasto menjelaskan, tiap tahun angka kelahiran mencapai sekitar 16 ribu dari setiap satu juta penduduk. Untuk Jember sendiri dengan jumlah penduduk 2,6 juta jiwa, angka kelahiran hampir mencapai 40 ribu dalam setahun.

Hasto berharap, para ibu setelah melahirkan segera memasang KB untuk menjaga jarak kehamilan selanjutnya. Ia menyarankan paling tidak jarak kehamilan yang baik antara dua sampai lima tahun.

Pada kesempatan yang sama Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan, selaras dengan program pemerintah pusat, kabupaten Jember akan mengkolaborasikan 15 OPD untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrim dan turunannya. Termasuk didalamnya permasalahan stunting, kekurangan gizi, AKI dan AKB. (thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B