BMKG: BANGUNAN DI WILAYAH POTENSI GEMPA DI JEMBER TAK PENUHI STANDAR

BMKG: BANGUNAN DI WILAYAH POTENSI GEMPA DI JEMBER TAK PENUHI STANDAR

BMKG: BANGUNAN DI WILAYAH POTENSI GEMPA DI JEMBER TAK PENUHI STANDAR

Pasca gempa bumi mengguncang Kabupaten Jember 2 kali dalam sepekan terakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan analisa. Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Geofisika Pasuruan mengumpulkan data makroseismik dan mikroseismik di wilayah yang terdampak gempa. Yakni wilayah Pantai Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, pada Kamis (17/12/2021) malam.

Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Geofisika Pasuruan, Suwarto, pengumpulan data menggunaan alat seismograf itu bertujuan untuk memetakan dampak kerusakan akibat gempa. Serta mengetahui struktur batuan di bawah permukaan daerah yang terdampak. Berdasarkan hasil pendataan, ia menilai bangunan yang terdampak gempa tidak memenuhi standar. Hampir semua tidak ada kolom besi berdasarkan analisa awal. Selain itu, batuan di bawah rumah yang ada di sekitar pantai, strukturnya lunak sehingga mudah terpengaruh getaran.

Suwarto melanjutkan, pihaknya akan melakukan upaya mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi jika peristiwa yang sama kembali terjadi. Pendataan itu juga bertujuan untuk mengantisipasi info hoax terkait adanya gempa susulan ataupun tsunami. Pihaknya pun akan memberikan informasi yang benar dan meminta masyarakat tidak panik.

Sementara itu, berdasarkan data yang diberikan Kepala BPBD Jember, Sigit Akbari pada Jumat (17/12/2021), ada 46 rumah di 6 Kecamatan yang mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat. 33 rumah di antaranya berada di Kecamatan Ambulu yang menjadi wilayah paling terdampak. Selain itu ada juga sekolah yang mengalami kerusakan di Ambulu. Hingga saat ini, belum ada korban jiwa dan beberapa warga yang mengalami luka ringan telah mendapatkan perawatan di Puskesmas.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B