Bupati Jember Muhammad Fawait menyatakan proses penyusunan Raperda Susunan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) masih terus bergulir meski mendapatkan banyak kritikan dan masukan.

Bupati Fawait, Sabtu (19/4/25) menyebut kritikan dan masukan sebagai hal yang lumrah dan justru menjadi hal yang baik. Karena dapat mengoreksi celah maupun kekurangan yang akan berdampak nantinya.

Justru sebaliknya, menurutnya akan aneh bila suatu perubahan tidak mendapatkan respon dari masyarakat maupun pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.

Namun demikian, Bupati melanjutkan, baik itu masukan atau kritikan yang disampaikan tetap harus berdasarkan pada data empiris dan bukan asumsi atau kekhawatiran belaka.

Basisnya harus data yang kemudian dipadukan dengan teori akademik dan dengan peraturan perundang-undangan maka hasilnya adalah produk kebijakan hukum.

Bila pun kemudian terdapat kekhawatiran bahwa dengan SOTK yang baru nanti akan ada ketidakmaksimalan kinerja, menurut Bupati hal itu wajar dan boleh saja. Hanya saja pihaknya menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Raperda SOTK di Kabupaten Jember merupakan usulan perubahan pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 mengenai pembentukan dan susunan perangkat daerah. 

Perubahan ini bertujuan untuk menyesuaikan struktur organisasi pemerintah daerah dengan kebijakan pusat dan mempercepat realisasi program pembangunan.(thn)