BUPATI JEMBER AKUI TINGGINYA KASUS STUNTING AKIBAT PERNIKAHAN DINI DI DAERAH PINGGIRAN

BUPATI JEMBER AKUI TINGGINYA KASUS STUNTING AKIBAT PERNIKAHAN DINI DI DAERAH PINGGIRAN

BUPATI JEMBER AKUI TINGGINYA KASUS STUNTING AKIBAT PERNIKAHAN DINI DI DAERAH PINGGIRAN

Penurunan prevalensi stunting masih menjadi salah satu fokus penggarapan Pemkab Jember pada tahun ini. Target pada 2024, angka prevalensinya harus turun menjadi 14 persen dari angka saat ini 23,5 persen.

Bupati Jember, Hendy Siswanto, pada Rabu (10/8/2022), mengakui jika angka stunting masih tergolong tinggi, terutama daerah pinggiran. Hal itu dikarenakan beberapa faktor, salah satunya akses jalan yang sulit terjangkau. Sehingga, proses sosialisasi dan edukasi tidak berjalan maksimal. Pernyataan itu disampaikannya saat menggelar pertemuan di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Silo. Wilayah tersebut merupakan salah satu daerah di perbatasan Jember yang akses jalannya sulit dijangkau.

Maka dari itu, target perbaikan jalan di wilayah Mulyorejo menurut Hendy juga bertujuan untuk menyelesaikan masalah lain yang berkaitan. Dimana para Bidan Puskesmas dapat lebih menjangkau masyarakat dalam melayani kebutuhan pokok ibu hamil dan anak. Termasuk pendistribusian pasokan makanan juga lebih lancar lagi. Harapannya, jalan yang mulus nantinya bisa berdampak untuk menurunkan angka stunting, Angka Kemarian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Lebih lanjut, Hendy juga mengimbau masyarakat menghindari pernikahan dini. Karena hal itu berisiko menyebabkan kelahiran anak dengan kondisi stunting. Ia ingin masyarakat, khususnya para orang tua bersabar menikahkan anaknya dengan usia minimal sesuai undang-undang yang berlaku.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B