Korban hoaks bisa menyasar siapa saja, bahkan sekelas Bupati. Seperti yang dialami Bupati Jember, Hendy Siswanto yang sempat terkejut tentang info viral di media sosial terkait kasus kemiskinan di Jember yang ternyata hoax. Hal itu ia ungkapkan saat menjadi host dialog bertema peran media yang digelar di Pendopo Wahyawibawagraha pada Minggu (16/01/2022) malam. Narasumbernya yakni 2 praktisi media, dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim dan seorang wartawan senior.

Hendy menceritakan, beberapa bulan lalu, ia mendapat kabar di media sosial tentang seorang nenek yang terpaksa memakan rumput karena sangat miskin. Berita itu sempat viral dan bahkan dibaca oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang langsung menegurnya. Ia kemudian menegur sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Sosial dan BPBD Jember. Namun ternyata, informasi tersebut adalah false context (konteks keliru) yang merupakan salah satu jenis hoax. Peristiwa itu sebenarnya terjadi pada tahun 2017, di masa pemerintahan Bupati sebelumnya.

Pembuat hoaks mengemasnya seolah-olah informasi itu terjadi saat ini tanpa diketahui motifnya. Meskipun menjadi korban hoaks, Hendy tidak marah. Hal itu justru dijadikannya sebagai motivasi untuk mendorong keterbukaan publik di Jember. Ia meminta seluruh jajarannya tidak takut dikoreksi oleh masyarakat dan menjawab setiap kritikan dengan kinerja. Melalui keterbukaan publik, ia optimistis bisa mengatasi kabar hoaks.(adp)